AlakuAlaku
30 Jul 2023 08:55 - 7 menit membaca

Operasi Bibir Sumbing Gratis di Lubuklinggau

Bagikan

Rilis Pemkot Lubuklinggau – Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) Kota Lubuklinggau bekerjasama dengan Yayasan Ummi Romlah, menggelar operasi bibir sumbing dan sumbing langit-langit secara gratis dalam rangka Hari Bakti dan menyambut HUT RI ke-78 di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau, Sabtu (28/7/2023).

Direktur RS Siti Aisyah, dr Dwiyana Sulistia Ningrum didampingi Sekretaris Dinkes, Deasy Novia dan Sekcam Lubuklinggau Timur I, mengungkapkan ada 22 pasien yang dioperasi. Mereka berasal dari Kota Lubuklinggau, Musi Rawas, Muratara, Rejang Lebong, dan Lahat.

“Dan untuk pasien yang rumahnya jauh kita siapkan rumah singgah sementara di RSSA, karena sebelum operasi pasien harus berpuasa terlebih dahulu,” ungkapnya.

Kegiatan bakti sosial ini melibatkan sejumlah dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis anestesi.

Sehari sebelum pelaksanaan, para peserta telah melakukan sejumlah skrining kesehatan untuk memastikan kondisi pasien dalam keadaan fit sehingga siap dilakukan tindakan.


Dikutip dari situs Alo Dokter, operasi bibir sumbing bertujuan untuk memperbaiki bibir sumbing, yaitu celah di bibir dan langit-langit mulut. Operasi ini biasanya dilakukan pada bayi berusia minimal 3 bulan, tetapi bisa juga pada anak-anak dan orang dewasa.

Bibir sumbing adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir. Kelainan ini disebabkan oleh pembentukan jaringan bibir janin yang tidak terjadi secara sempurna sehingga membentuk celah di satu atau kedua sisi bibir.

Bibir sumbing sering kali disertai dengan munculnya celah di langit-langit mulut yang dinamakan langit-langit sumbing.

Metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi bibir sumbing dan langit-langit sumbing adalah operasi bibir sumbing. Jika bibir sumbing memengaruhi bentuk hidung, dokter juga akan melakukan operasi untuk memperbaiki bentuk hidung pasien (rhinoplasty).

Indikasi Operasi Bibir Sumbing

Operasi bibir sumbing merupakan prosedur utama untuk anak yang menderita bibir sumbing, langit-langit sumbing, atau gabungan dari kedua kondisi tersebut. Operasi ini biasanya dilakukan oleh dokter bedah plastik.

Operasi bibir sumbing bertujuan untuk mencegah komplikasi berupa hambatan kemampuan anak dalam menyusu, makan, dan berbicara, serta infeksi telinga dan hidung yang berulang. Komplikasi ini dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang.

Bibir sumbing dan langit-langit sumbing sering kali dapat terdeteksi ketika pemeriksaan pascapersalinan. Pada beberapa kasus, bibir sumbing juga dapat terdeteksi selama pemeriksaan USG kehamilan. Meski demikian, diagnosis untuk bibir sumbing dan langit-langit sumbing tetap harus dipastikan setelah bayi lahir.

Peringatan Operasi Bibir Sumbing

Secara umum, tidak ada kondisi tertentu yang membuat pasien tidak boleh sama sekali menjalani operasi bibir sumbing. Meski begitu, pengawasan khusus akan dilakukan oleh dokter kepada pasien dengan kondisi berikut:

  • Alergi terhadap jenis obat bius tertentu
  • Gangguan tumbuh kembang yang parah
  • Rahang bagian bawah berukuran lebih kecil (sindrom Pierre Robin)
  • Rahang bagian bawah terlalu mundur (retrognathia)

Sebelum Operasi Bibir Sumbing

Sebelum operasi bibir sumbing, dokter akan menjelaskan kepada orang tua pasien secara detail mengenai persiapan, prosedur yang akan dilakukan, dan risiko yang mungkin dialami anak.

Setelah tindakan pembedahan disetujui, dokter akan meminta orang tua pasien untuk menjaga asupan gizi pasien agar terpenuhi. Hal ini diperlukan agar anak dengan bibir sumbing mencapai berat badan ideal sesuai usianya dan sehat sampai siap menjalani operasi bibir sumbing.

Operasi bibir sumbing umumnya dapat dilakukan ketika anak berusia sekitar 3–6 bulan. Jika bibir sumbing disertai dengan adanya langit-langit sumbing, operasi lanjutan akan dilakukan ketika anak berusia sekitar 9 bulan sampai 1 tahun.

Persiapan operasi bibir sumbing perlu dilakukan 2 minggu sebelumnya. Dokter akan meminta orang tua untuk tidak memberikan obat-obatan yang berisiko menyebabkan perdarahan, seperti aspirin atau ibuprofen.

Sekitar 1 minggu sebelum operasi, dokter akan melakukan tanya jawab dengan orang tua mengenai riwayat kesehatan dan alergi yang dimiliki, serta prosedur medis yang pernah dijalani anak. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan, meliputi tes fisik, tes pendengaran, dan tes darah.

Sekitar 8 jam sebelum operasi, dokter akan meminta orang tua untuk tidak memberikan ASI maupun susu formula kepada anak. Namun, anak dapat diberikan sedikit air putih sampai 2 jam sebelum operasi.

Prosedur Operasi

Operasi bibir sumbing dilakukan secara bertahap yang terdiri dari operasi perbaikan bibir, perbaikan langit-langit sumbing, dan operasi tambahan, sesuai kondisi dan usia pasien.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing prosedur operasi:

Operasi bibir sumbing

Operasi bibir sumbing dapat berlangsung sekitar 1–2 jam. Dokter akan memberikan obat bius untuk membuat anak tertidur selama operasi berlangsung. Setelah obat bius bekerja, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh dokter selama operasi bibir sumbing adalah:

  • Menempatkan alat khusus di dalam mulut anak agar tetap terbuka selama operasi
  • Membuat sayatan di kedua sisi celah bibir
  • Menyatukan bibir dengan cara menjahit kedua sayatan tersebut menjadi satu

Jika benang jahit yang digunakan tidak menyatu dengan bibir, dokter akan melepasnya pada konsultasi berikutnya.

Operasi langit-langit sumbing

Operasi langit-langit sumbing umumnya dilakukan ketika anak berusia 9 bulan sampai 1 tahun. Hal ini karena jaringan di dalam mulut anak masih memerlukan waktu untuk tumbuh.

Sebelum memulai prosedur, dokter juga akan memberikan obat bius kepada pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Menempatkan alat khusus di dalam mulut agar tetap terbuka selama operasi
  • Membuat sayatan di kedua sisi langit-langit sumbing
  • Mengendurkan lapisan jaringan langit-langit sumbing yang menempel di langit-langit mulut
  • Mengatur posisi dan otot-otot di langit-langit mulut
  • Menjahit celah langit-langit mulut dengan benang yang dapat terserap jaringan tubuh sehingga jahitan tidak perlu diangkat
  • Menyatukan bibir sumbing dengan cara seperti yang telah disebutkan sebelumnya

Operasi tambahan

Seiring bertambahnya usia, bentuk bibir dan wajah anak dapat berubah. Kondisi ini terkadang membuat anak perlu menjalani beberapa operasi tambahan. Beberapa metode operasi yang dapat dilakukan antara lain:

  • Cangkok tulang, untuk menyatukan celah di gusi yang biasanya dilakukan ketika anak berusia 8−12 tahun
  • Rhinoplasty, untuk memperbaiki bentuk hidung
  • Operasi rahang, untuk memperbaiki bentuk rahang yang terlalu kecil atau mundur

Setelah Operasi Bibir Sumbing

Setelah operasi, pasien akan dibawa ke ruang perawatan untuk menjalani pemulihan. Umumnya, anak akan menjalani rawat inap sekitar 1–3 hari. Selama rawat inap, anak boleh ditemani oleh orang tuanya.

Orang tua akan diberi tahu mengenai cara menjaga luka operasi agar tetap bersih dan terhindar dari infeksi. Untuk membersihkan luka operasi, orang tua dapat menggunakan sabun atau cairan yang dianjurkan dari dokter. Setelah itu, oleskan salep pada bekas luka untuk menjaganya agar tetap lembap.

Selama 3–4 minggu setelah operasi, orang tua perlu memastikan luka operasi tidak ditekan dan menjaga agar jahitan tidak terlepas. Orang tua juga perlu memastikan agar anak tidak menyentuh atau memasukkan tangan maupun mainan ke dalam mulut agar pemulihan dapat berlangsung dengan maksimal.

Selama masa pemulihan, anak hanya dianjurkan untuk minum ASI atau susu formula. Jika kondisi anak tidak memungkinkan untuk disusui ibunya, dokter akan memberikan botol yang didesain khusus untuk memudahkan anak menyusu.

Pada kondisi tertentu, dokter mungkin akan memasang selang makan melalui hidung sebagai jalur pengganti masuknya makanan dari mulut.

Terapi pascaoperasi bibir sumbing

Setelah operasi bibir dan langit-langit sumbing, pasien perlu menjalani terapi wicara (speech therapy). Terapi yang biasanya dimulai ketika pasien berusia 18 bulan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan bicara, artikulasi, serta kemampuannya dalam mengunyah dan menelan.

Komplikasi Operasi Bibir Sumbing

Operasi bibir sumbing dan langit-langit sumbing umumnya aman untuk dijalani. Meski demikian, ada beberapa efek samping yang dapat terjadi dalam beberapa minggu setelah operasi bibir sumbing, yaitu:

  • Sakit di tenggorokan atau telinga
  • Mendengkur
  • Suara sengau
  • Lendir hidung atau ludah berwarna pink atau terdapat bercak darah
  • Kesulitan tidur
  • Nafsu makan berkurang
  • Bengkak di area operasi

Berbagai kondisi tersebut normal terjadi dan dapat mereda beberapa minggu setelah operasi dilakukan. Sementara komplikasi yang dapat terjadi akibat operasi bibir sumbing antara lain:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Gangguan pernapasan
  • Reaksi alergi terhadap obat bius
  • Operasi gagal atau perlu dilakukan lebih dari satu kali

Segera ke dokter jika setelah operasi bibir sumbing anak mengalami sejumlah gejala berikut:

  • Demam tinggi
  • Sulit bernapas
  • Kulit berwarna biru
  • Perdarahan dari hidung atau mulut
  • Keluar nanah atau darah dari luka operasi
  • Mulut kering
  • Mata anak terlihat lebih cekung
  • Jarang buang air kecil
  • Luka operasi membengkak atau jahitan terlepas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

- - BI Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,8%-5,6% di Tahun 2025