Vape, atau rokok elektronik, telah menjadi tren yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, di balik popularitasnya, ada bahaya yang serius terkait dengan penggunaan vape. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah mengerikan seorang pria yang hampir kehilangan nyawanya akibat kecanduan vape. Kisahnya menjadi peringatan penting bagi semua orang untuk memahami risiko yang terkait dengan penggunaan vape dan dampak yang bisa ditimbulkannya pada kesehatan.
Artikel ini akan menceritakan pengalaman Ewan Fisher, seorang pria berusia 21 tahun dari Inggris, yang telah mengalami kolaps paru-paru akibat sering menghisap vape. Awalnya, Ewan menggunakan vape sebagai pengganti rokok konvensional dengan harapan dapat meningkatkan kebugaran dan kinerja atletiknya. Namun, pada suatu malam, paru-parunya mengalami kolaps parah, dan dia harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Melalui pengalaman Ewan, kita akan mempelajari bagaimana vape dapat merusak paru-paru dan organ tubuh lainnya. Kita juga akan menyadari betapa mengkhawatirkannya kondisi kesehatan Ewan yang terancam, bahkan lebih buruk daripada seorang perokok lanjut usia. Artikel ini juga akan membahas pernyataan Ewan tentang kecanduannya pada vape dan pengaruhnya yang menarik bagi generasi muda.
Dengan mengungkapkan kisah nyata ini, artikel ini bertujuan untuk menyadarkan pembaca akan bahaya yang terkait dengan penggunaan vape. Kesehatan paru-paru dan keselamatan kita harus menjadi prioritas utama, dan melalui pemahaman yang lebih baik tentang risiko vape, diharapkan kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana terkait dengan penggunaannya.
”Kakek saya jauh lebih sehat daripada saya meskipun dia berusia 65 tahun. Saat saya dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan paru-paruku seperti milik perokok berusia 80 tahun. Padahal, saya hanya menggunakan vape selama 5 hingga 6 bulan,” kata Ewan.
Pada bulan Mei 2019, Ewan mulai mengalami kesulitan bernapas dan kondisinya semakin memburuk. Paru-parunya mengalami kolaps sehingga dia harus dibawa ke Queen’s Medical Center di Nottingham. Setelah itu, dia dipindahkan ke Leicester dan dihubungkan ke mesin ECMO (extra-corporeal membrane oxygenation) yang berfungsi sebagai paru-paru buatan.
”Saat saya dibawa ke rumah sakit, mereka menyita vape saya dan pada saat itu saya sedang menggunakan rasa blackberry,” kata Ewan. Ewan menambahkan bahwa hal-hal seperti itu membuatnya kecanduan. Rasa manis dari vape sangat membuat ketagihan dan menarik bagi orang muda. Ini adalah video yang menjelaskan tentang pengaturan vape di Indonesia.
Kisah Ewan Fisher yang hampir kehilangan nyawanya akibat kecanduan vape menjadi peringatan penting bagi kita semua. Artikel ini telah mengungkap bahaya yang terkait dengan penggunaan vape dan dampaknya yang merusak pada kesehatan paru-paru dan organ tubuh lainnya. Dalam menghadapi tren vape yang terus meningkat, penting bagi kita untuk menyadari risiko yang ada dan mempertimbangkan konsekuensi kesehatan sebelum menggunakan vape.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya vape, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab terkait dengan kesehatan kita sendiri. Perlu diingat bahwa kesehatan paru-paru dan kesejahteraan kita harus menjadi prioritas utama. Menghindari atau berhenti menggunakan vape adalah langkah yang penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang berharga dan mendorong kesadaran akan bahaya vape. Dengan pengetahuan yang lebih luas, kita dapat menjaga diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita agar tetap sehat dan terhindar dari risiko yang tidak perlu. Mari kita berkomitmen untuk hidup sehat dan menjaga kualitas hidup kita dengan bijak.
Tinggalkan Balasan