Viralbengkulu.com – Tadi siang, saya memberi pidato kunci dalam Outlook Penegakan Hukum Indonesia 2025 yang digelar MMD Initiative dan Pusat Studi Agama & Demokrasi Universitas Islam Indonesia bekerjasama dengan World Justice Project.
Saya sampaikan bahwa di tengah pemerosoton substansial hukum dan keadilan, kita harus terus punya asa. Sebab kalau mau memperbaiki negara, benahi hukum dan demokrasi dulu.
Teori tentang hukum, keadilan dan demokrasi sudah kerap diseminarkan. Civil society, akademisi, tak berhenti meneriakkan agar hukum dan keadilan berkembang baik. Tapi, belum ada perubahan signifikan.
Tinggal tersisa satu hal yang bisa mewujudkan asa masyarakat. Yakni, komitmen, konsistensi, dan ketegasan Presiden Prabowo dalam menegakkan hukum dan keadilan.
Pemerintahan anyar di bawah Presiden Prabowo yang baru berusia 53 hari, sejauh ini terus menunjukkan komitmennya untuk membenahi hukum dan memberantas korupsi.
Hadir sebagai narasumber; Senior Program Associate, World Justice Project’ Rule of Law Index, Erin Campbell, Hakim Agung Kamar Pidana di Mahkamah Agung (MA), Sutarjo, Dewan Pembina YLBHI, Dadang Trisasongko, dan ekonom dari UGM, Rimawan Pradiptyo.
Tinggalkan Balasan