Alaku
19 Okt 2024 21:13 - 3 menit membaca

Dinamika Geopolitik Global, Ini Langkah OJK Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga

Bagikan

Viralbengkulu.com – Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan III-2024 tetap terjaga, sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global serta pelonggaran kebijakan moneter di berbagai negara utama.

Memasuki awal triwulan IV-2024, dinamika perekonomian dan pasar keuangan perlu terus dipantau dan diantisipasi, seiring tereskalasinya gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah.

OJK mengambil langkah-langkah kebijakan dalam rangka menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan memperkuat peran sektor jasa keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

OJK senantiasa mencermati dinamika global dan potensi dampak rambatannya terhadap sektor jasa keuangan agar dapat mengambil langkah antisipatif, serta meminta industri jasa keuangan untuk melakukan langkah mitigasi yang diperlukan.

OJK terus melanjutkan agenda penguatan pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan, di antaranya dengan menerbitkan peraturan terkait penyempurnaan ketentuan dalam penerapan tata kelola Bank Perekonomian Rakyat/Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPR/BPRS); penerbitan dan pelaporan obligasi daerah dan sukuk daerah; pelaporan dan permintaan informasi debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan; penerapan strategi anti-fraud; transparansi dan publikasi Suku Bunga Dasar Kredit bagi Bank Umum Konvensional; serta pelaporan penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) dan Asosiasi Penyelenggara ITSK.

Dari sisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK), terkait dengan pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, OJK telah melakukan pemblokiran terhadap lebih dari 8.000 rekening dari data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta meminta perbankan menutup rekening yang berada dalam satu Customer Identification File (CIF) yang sama.

Di industri keuangan syariah, dalam upaya mendukung pengembangan produk perbankan syariah, OJK telah mengembangkan Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) yang merupakan produk bank syariah sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU) yang berbasis wakaf uang temporer. Selain itu, OJK terus melakukan monitoring kesiapan industri asuransi untuk melakukan spin-off unit syariah paling lambat akhir tahun 2026.

Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagaimana disepakati dalam rapat berkala KSSK IV tahun 2024 pada Kamis (10/10/2024) akan terus meningkatkan koordinasi dan sinergi antarlembaga, serta memperkuat kewaspadaan di tengah berbagai faktor risiko eksternal dan potensi dampak rambatannya terhadap perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri.

Ketidakpastian pasar keuangan global mereda didukung pelonggaran kebijakan moneter beberapa negara utama merespons tekanan inflasi yang melambat. Inflasi AS diprakirakan semakin mendekati sasaran sebesar 2% yoy di tengah masih lambatnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya angka pengangguran.

Perkembangan tersebut mendorong The Fed memangkas Fed Funds Rate (FFR) sebesar 50 bps ke level 4,75%-5,00% pada September 2024, dengan sinyal pelonggaran lanjutan hingga akhir tahun 2024. Sejalan dengan itu, yield US Treasury tenor 2 tahun menurun signifikan dan lebih rendah dari yield 10 tahun, serta indeks mata uang AS (DXY) juga melemah.

Di kawasan Eropa, European Central Bank (ECB) kembali menurunkan suku bunga acuan pada bulan September 2024 menyusul pemangkasan di Juni 2024. Di Asia, inflasi yang rendah dan permintaan domestik yang masih lemah mendorong People’s Bank of China (PBoC) menurunkan suku bunga acuan.

Berbagai perkembangan tersebut meredakan ketidakpastian pasar keuangan global dan meningkatkan aliran masuk modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun demikian, memasuki Oktober 2024, risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat sejalan dengan eskalasi geopolitik di wilayah Timur Tengah, sehingga diperlukan respons kebijakan guna memitigasi dampak rambatan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

- - Membawa Nama Bengkulu, Pemuda Asal Topos Lebong Berlaga di PON 2024 Aceh – Sumut